Judul di atas merupakan judul dari karya Tugas Akhir saya. Karya ini menjadi salah satu yang paling menarik dari semua desain yang pernah saya kerjakan. Mengapa ? Karena di karya inilah segala ide, pemikiran hingga keprihatinan dapat saya tuangkan dan didengar oleh orang lain.
Ide ini merupakan curahan keprihatinan saya akan dunia arsitektur yang semakin hari hanya semakin mengedepankan estetika bentuk. Memang tidak salah, tapi bagi saya ini sangat tidak relevan dengan keadaan masyarakat negara ini yang memiliki permasalahan kompleks.
Arsitektur milik semua kalangan. Semua berhak merasakan hasil kreatifitas arsitek dalam berkarya. Di balik gegap gempita dunia arsitektur, karya ini pun menjadi sarana bagi saya untuk mencoba mengangkat peran arsitektur dalam membantu pemecahan permasalahan sosial.
Arsitektur sangat erat kaitannya dengan manusia. Psikologi arsitektur merupakan aspek yang sangat mendasar dalam desain perancangan. Namun, aspek ini nampaknya mulai dilupakan dalam proses desain. Siapa manusia yang terlibat di dalamnya, kecenderungan perilakunya hingga suasana yang ingin dicapai kini hanya dianggap sebagai angin lalu.
Ada baiknya kita menengok kembali posisi arsitektur kaitannya dengan manusia dan fitrahnya.Jangan sampai kita terbuai dan larut dalam pusaran estetika yang belum tentu dapat memberikan 'roh' dalam sebuah karya arsitektur. Mari berkreasi dengan pikiran dan hati !
Ide ini merupakan curahan keprihatinan saya akan dunia arsitektur yang semakin hari hanya semakin mengedepankan estetika bentuk. Memang tidak salah, tapi bagi saya ini sangat tidak relevan dengan keadaan masyarakat negara ini yang memiliki permasalahan kompleks.
Arsitektur milik semua kalangan. Semua berhak merasakan hasil kreatifitas arsitek dalam berkarya. Di balik gegap gempita dunia arsitektur, karya ini pun menjadi sarana bagi saya untuk mencoba mengangkat peran arsitektur dalam membantu pemecahan permasalahan sosial.
Arsitektur sangat erat kaitannya dengan manusia. Psikologi arsitektur merupakan aspek yang sangat mendasar dalam desain perancangan. Namun, aspek ini nampaknya mulai dilupakan dalam proses desain. Siapa manusia yang terlibat di dalamnya, kecenderungan perilakunya hingga suasana yang ingin dicapai kini hanya dianggap sebagai angin lalu.
Ada baiknya kita menengok kembali posisi arsitektur kaitannya dengan manusia dan fitrahnya.Jangan sampai kita terbuai dan larut dalam pusaran estetika yang belum tentu dapat memberikan 'roh' dalam sebuah karya arsitektur. Mari berkreasi dengan pikiran dan hati !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar